Pemungutan Suara ulang di Barito Utara, Pernyataan H Nadalsyah Di pertanyakan

Potret Kalteng 16 Mar 2025, 13:35:35 WIB Barito Utara
Pemungutan Suara ulang di Barito Utara, Pernyataan H Nadalsyah Di pertanyakan

Keterangan Gambar : Tokoh Masyarakat Barito Utara, H. A. Syarpani


MUARA TEWEH, POTRETKALTENG.COM – Pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Mantan Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah (Pak Koyem), dalam kampanye Pilgub baru-baru ini, menyulut berbagai reaksi tajam dari kalangan masyarakat Barito Utara. 


Dalam pidatonya, Pak Nadalsyah menyebutkan, “Kalau sudah kalah ya kalah, kasihan orang menang disuruh kalah.” Pernyataan ini langsung menuai kritik keras, terutama dari pengamat politik dan tokoh masyarakat setempat, Haji Achmad Syarpani.

Baca Lainnya :


Haji Achmad Syarpani, yang juga mantan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, mengecam keras pernyataan tersebut karena dinilai tidak sesuai dengan semangat Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang sedang berlangsung. 


Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki integritas dan konsistensi dalam setiap langkahnya, apalagi dalam situasi politik yang dinamis seperti saat ini.


“Pernyataan Pak Nadalsyah ini mencerminkan ketidaksesuaian dengan pidato-pidato yang disampaikannya sebelumnya. Seorang pemimpin seharusnya bisa menjaga ucapan dan tindakan agar sesuai,” ujar Haji Achmad Syarpani, yang juga dikenal sebagai tokoh yang vokal dalam memperjuangkan keadilan di Barito Utara saat diwawancara via WA, Minggu (16/03/25).


Haji Achmad Syarpani menegaskan, dalam dunia politik, kemampuan untuk menerima kekalahan adalah hal yang krusial untuk menciptakan sistem demokrasi yang sehat.


 “Pernyataan ini justru menunjukkan mentalitas yang rapuh. Dalam politik, kita harus siap menerima kenyataan dan berusaha memperbaiki keadaan, bukan menutup mata terhadap realita,” tambahnya.


Sementara itu, PSU di Barito Utara tengah menjadi sorotan tajam setelah munculnya dugaan praktik politik uang yang melibatkan dua TPS dalam proses pemungutan suara ulang. Isu ini semakin memanas seiring dengan dilakukannya operasi tangkap tangan terhadap sejumlah anggota tim pemenangan pasangan calon nomor urut 02, AGI-SAJA, yang diduga terlibat dalam praktik politik uang. Kasus ini kini sedang ditangani oleh pihak berwenang.


Ketegangan politik semakin meningkat setelah tim kampanye pasangan calon 01, Gogo-Helo, menggelar aksi damai di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Barito Utara. Mereka menuntut agar Bawaslu bertindak adil dan tegas dalam menanggapi kasus dugaan politik uang ini, tanpa adanya diskriminasi atau perlakuan pilih kasih.


“Kami meminta agar Bawaslu menegakkan hukum secara transparan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Kami tidak ingin ada pihak yang terlindungi atau kebijakan yang berpihak hanya karena alasan tertentu,” tegas Hasrat, Ketua Tim Kampanye Gogo-Helo, yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Barito Utara.


Aksi damai yang digelar di depan kantor Bawaslu berlangsung dengan damai dan dihadiri oleh ratusan warga serta pendukung pasangan Gogo-Helo. Mereka berharap agar Bawaslu segera memberikan klarifikasi mengenai proses penanganan kasus politik uang dan memastikan tidak ada campur tangan dari pihak manapun yang bisa mempengaruhi jalannya penyelidikan.


Hingga saat ini, masyarakat Barito Utara menunggu dengan cemas perkembangan selanjutnya terkait kasus ini. Mereka berharap agar proses hukum dijalankan secara profesional dan tidak hanya berhenti pada seremonial. 


Transparansi dan keadilan dalam penegakan hukum sangat diharapkan agar kepercayaan publik terhadap proses demokrasi tetap terjaga.


Dengan berbagai dinamika yang terjadi, semua pihak berharap agar demokrasi di Kalimantan Tengah bisa terus berkembang dengan prinsip-prinsip yang bersih, adil, dan transparan, serta bebas dari praktik politik uang yang dapat merusak kepercayaan masyarakat.


HT







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment