Momentum 94 Tahun Sumpah Pemuda, Sapma PP Kalteng Tegaskan Pemuda Harus Bersatu Lawan Upaya Perpecah
Tim Redaksi

Potret Kalteng 28 Okt 2022, 23:09:15 WIB Daerah
Momentum 94 Tahun Sumpah Pemuda, Sapma PP Kalteng Tegaskan Pemuda Harus Bersatu Lawan Upaya Perpecah

Keterangan Gambar : Ketua Sapma PP Kalteng, M. Ryan Hidayat


Potretkalteng.com - Palangka Raya - Tepat hari ini 28 Oktober 2022 usia sumpah pemuda telah menginjak 94 Tahun, dengan tema "bersatu bangun bangsa ".


Pada kesempatan kali ini Satuan Siswa, Pelajar, Mahasiswa Pemuda Pancasila Kalimantan Tengah ( SAPMA PP Kalteng) mengajak seluruh Elemen Masyarakat terkhusus di kalangan pemuda untuk menyatakan perang terhadap mereka yang mencoba melakukan perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Baca Lainnya :


Sejarah telah mencatat bahwa Pemuda adalah kaum yang sadar akan pentingnya persatuan, Semangat persatuan inilah yang melandasi tercetusnya semangat bertumpah darah yang satu, tanah air indonesia, Berbangsa yang satu, bangsa indonesia dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa indonesia. 


Ketua Sapma PP Kalteng, M. Ryan Hidayat mengatakan bahwa di momentum Usia Sumpah Pemuda yang menginjak 94 Tahun ini marilah kita merefleksikan kembali bagaimana pemuda hari ini.


"Kita jangan mau di pecah belah hanya karena kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, kita jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang hanya memanfaatkan kegaduhan untuk memuluskan agenda-agenda mereka"ungkapnya. 


Tak lupa ia juga mengajak Semua elemen untuk terlibat dalam merawat persatuan yang ada, Baik itu Pemerintah Pusat, pemerintah daerah, TNI/POLRi,Lembaga Masyarakat, Kaum akademisi dan kelompok-kelompok lainya untuk dapat mengambil bagian nya masing-masing. 


Pemerintah sesuai porsinya Menetapkan kebijakan, TNI/Polri menjaga stabilitas, ancaman dan Keamanan serta ketertiban masyarakat, Lembaga masyarakat serta kaum akademisi pun harus ikut berpartisipasi baik dalam mendukung kebijakan ataupun menjadi antithesa kebijakan pemerintah sesuai dengan porsinya masing-masing. 


Di era sekarang Ini Tema "Bersatu Bangun Bangsa" dapat dimaknai dengan berbagai macam tafsir. Bersatu bukan berarti menjadikan keberagaman menjadi seragam, melainkan Memformulasikan keberagaman menjadi satu kekuatan untuk membangun bangsa. 


Sebagai penutup ia menambahkan bahwa Kritik adalah bagian dari keberagaman fikiran, kritik juga dapat dianggap sebagai antitesis dalam rangka mencapai sintesis, dan negara ini adalah negara demokratis yang nafas nya adalah dialegtis, jadi wajar dan terima saja jika selalu ada antitesa dari kebijakan yang dikeluarkan dan anggap itu sebagai rasa cinta dan kepedulian dalam mencapai sintesa atau Kebijakan terbaik pungkasnya. (Rifqi)







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment