Harga Pupuk Meroket, Bambang Purwanto: Biosaka Jadi Alternatif Baru
Tim Redaksi

Potret Kalteng 20 Okt 2023, 06:33:32 WIB Sampit
Harga Pupuk Meroket, Bambang Purwanto: Biosaka Jadi Alternatif Baru

Keterangan Gambar : Bambang Purwanto (kemeja biru berdiri sebelah kiri), anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat dapil Kalimantan Tengah, saat melihat keseruan dan antusias masyarakat dan petani untuk mengikuti Bimtek dan Sosialisasi Budidaya Tanaman Pangan terkait Biosaka di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah pada Rabu, 18 Oktober 2023.


potretkalteng.com - KOTAWARINGIN TIMUR - Bambang Purwanto, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat dapil Kalimantan Tengah, mengadakan Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Budidaya Tanaman Pangan terkait Biosaka di Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah pada Rabu, 18 Oktober 2023.


Kegiatan yang berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, seperti dari masyarakat, para petani, Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL, hingga Kelompok Wanita Tani atau KWT.

Baca Lainnya :


Bambang Purwanto menjelaskan jika kegiatan ini diadakan selama 3 hari, sampai tanggal 20 Oktober 2023, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman pangan, serta sebagai upaya perlindungan berbasis ekologi untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan.


"Biosaka ini sangat penting untuk kita terus sosialisasikan di Kalimantan Tengah. Sebab penggunaan biosaka di Jawa rata-rata bisa menurunkan kebutuhan terhadap pupuk sampai 50 persen. Bukan hanya dapat menghemat biaya produksi, tapi ini juga alami, bagus buat tanaman juga lingkungan," ujarnya.


Menurutnya, Biosaka lebih tepat disebut sebagai pemacu pertumbuhan tanaman. Sehingga pemberian Biosaka tidak bisa berdiri sendiri, dan harus diimbangi dengan pemberian pupuk organik dan/atau anorganik, agar keberlanjutan dan ketersediaan unsur hara di dalam tanah selalu terjaga dan terawat.


"Biosaka juga belum bisa dibuat di pabrik, sehingga petani kita harus mau belajar. Untuk itu, saat ini saya terus berupaya supaya petani kita mendapatkan pelatihan seperti itu, dan saya juga tetap konsisten memberi bantuan alat dan mesin pertanian modern, supaya petani kita naik kelas," tutupnya.


Reporter: Aris Kurnia Hikmawan







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment