Dinas Pertanian Kapuas Gelar Diskusi Sikapi Serangan Tungro
Penulis : Untung. Editor : ET

Potret Kalteng 18 Mei 2022, 20:05:05 WIB Daerah
Dinas Pertanian Kapuas Gelar Diskusi Sikapi Serangan Tungro

Potretkalteng.com - Kapuas - Musim Tanam Tahun ini di Kabupaten Kapuas mendapat gangguan atas diserangnya kurang lebih 4000 HA sawah patani oleh serangan Tungro yang mengakibatkan tanaman padi semula gemuk menjadi kerdil. 

Hal ini terjadi di tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kapuas Timur, Tamban Catur dan Kapuas Kuala, yang secara kebetulan berbatasan langsung dengan Kabupaten Batola Kalsel. Rabu (18/5/22).

Dinas Pertanian (Distan) gelar Focus Group Discussion (FGD) bersama stake holder terkait untuk mengatasi permasalahan baik jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. 

Baca Lainnya :

Dalam jangka pendek Distan Kapuas akan segera turun lapangan untuk menugaskan tenaga teknisnya untuk menanggulangi dan meremajakan lagi tanaman padi yang telah diserang penyakit itu selain membahas masalah tadi Plt. Kadistan beserta unsur terkait juga menyisipkan agenda pembahasan terkait masalah produksi petani yang tergabung pada Kelompok Tani secara keseluruhan dan pengelolaan perberasan.

Diskusi yang dilaksanakan di aula Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas jalan Pemuda Km 4,5 hari ini juga Dihadiri secara lengkap oleh Pengurus Himpunan Keluarga  Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Kapuas yang diketuai Supenpri  S.Sos. MM , wakil ketua Munir Sp dan sekretaris Muksin Sp.

Dalam wawancara dengan awak Media Ketua HKTI Kapuas Berharap agar Stake Holder terkait agar mulai saat ini duduk bersama untuk membuat program yang fokus mengatasi masalah produksi Beras dan Gabah karena para petani saat ini bingung Terkait Market dari Produksinya baik Kemasan, merk produksi pihak ketiga yang berkompeten misalnya BULOG sehingga para tengkulak tidak lagi menguasai pasar saat ini.

Turut juga hadir dalam 

FGD tersebut Ketua Komisi II DPRD Kapuas H Baihaqi, tokoh Himpunan Kelompok Tani dan Nelayan Indonesia Kabupaten Kapuas  dr Rosihan Anwar, Asiten II Setda Kapuas, Drs Salman, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kapuas Catur Feriyanto serta perwakilan Gapoktan di Kapuas.


Kegiatan ini membahas seputar pengelolaan sektor perberasaan juga dimulai melalui gabungan kelompok tani (Gapoktan), pengelolaan meliputi mulai penyimpanan gabah/beras, penjemuran, kemudian  pengolahan beras dalam bentuk kemasan serta pemasarannya.

Kabupaten Kapuas pada umumnya sudah dikenal sebagai lumbung padi Kalteng bahkan sebagian dari produksi pertaniannya terkhusus padi berlebihan sudah termasuk kebutuhan sendiri, kelebihan dari produksi gabah dan beras mencapai 65 % Tiap musim panen.

"Maka kita harus duduk sama sama untuk mengelola sumber PAD ini agar tidak lagi menjadi barang Komuditi yang hanya dapat dinikmati oleh para tengkulak." dijelaskan oleh 

Plt Kadistan Kapuas, Yaya.

Ditambahkannya Gabah atau beras hasil dari petani  Kapuas ini semestinya  betul-betul diproses di Kapuas sehingga nilai tambah atau harga yang lebih tinggi itu bisa dinikmati oleh petani.lanjutnya

"Forum diskusi perberasan tahun 2022 ini bertujuan bagaimana memajukan dunia perberasan, hal Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi petani," kata Yaya lagi

Menurutnya, selama ini beras hasil produksi petani di Kapuas sebagian besar dipasarkan ke luar

" Beras kita selama ini dipasarkan ke daerah lain, hanya 35 persen yang dikelola di Kabupaten Kapuas. Sementara 65 persennya dipasarkan keluar," bebernya.

Karena itu, potensi hasil beras petani Kapuas yang melimpah itu agar bisa dikelola sehingga bisa meningkatkan nilai jual

"Jadi kedepannya beras bisa dikelola di Kabupaten Kapuas dalam bentuk kemasan tidak bentuk curah, sehingga nilai jualnya lebih tinggi, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan petani," papar Yaya.

Kesimpulan diskusi hari ini ialah semua liding sektor sepati Rencana yang Hilirnya pada mempertahakan swasembada beras dan membangunan penunjang produksi baik Gudang, Kemasan, Market dan pihak pembeli yang Buenafit agar Kapuas tetap sebagai Kabupaten Lumbung Padi Kalimantan Tengah. (Red)







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment