Pabrik Smelter Seng Kapuas Prima Coal Bakal Rampung Kuartal III Tahun 2023
Untung

Potret Kalteng 16 Nov 2022, 10:37:47 WIB Daerah
Pabrik Smelter Seng Kapuas Prima Coal Bakal Rampung Kuartal III Tahun 2023

Keterangan Gambar : Layar Index Harga Saham


 Potretkalteng.com - Kapuas-Emiten produsen logam dasar di Indonesia, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) optimistis program hilirisasi akan mendukung penguatan ekonomi nasional, serta akan mendorong pertumbuhan bisnis Perseroan. 

Dengan demikian, Kapuas Prima Coal terus mengejar pengoperasian pabrik smelter konsentrat timbal miliknya pada akhir tahun ini.

Saat ini, Perseroan telah selesai membangun pabrik smelter konsentrat timbal berkapasitas 40.000 ton konsentrat timbal dengan total biaya investasi sebesar USD 15 juta atau Rp 233,98 miliar (asumsi kurs Rp 15.599 per dolar AS)

Baca Lainnya :

Adapun pabrik smelter seng dengan kapasitas 83.000 ton konsentrat seng yang juga sedang dibangun Perseroan. Pabrik tersebut diharapkan bisa mulai beroperasi pada kuartal III 2023. 

Beroperasinya kedua smelter tersebut diharapkan akan mampu mendongkrak pendapatan Perseroan tahun depan. Adapun tahun ini, untuk menunjang peningkatan kapasitas produksi. 

"Perseroran mengalokasikan belanja modal USD 10-12 juta yang digunakan untuk membangun infrastruktur terowongan, meningkatkan keamanan kerja (safety) dan menambah jumlah alat berat," tulis Direktur Kapuas Prima Coal, Evelyne Kioe dalam keterangan resminya, Rabu (16/11/2022).

 

Namun, kondisi harga komoditas harga logam dasar yang belum stabil sangat mempengaruhi target penjualan Perseroan, di mana pada 2022 Kapuas Prima Coal menargetkan penjualan Rp 650 miliar. 

“Penjualan kita akan sangat bergantung pada pemulihan ekonomi Indonesia dan ekonomi global, mengingat harga komoditas logam dasar yang terus berfluktuasi sejak 2021,” kata Evelyne.

Pada semester I 2022 ini, perseroan membukukan laba bersih Rp28,27 miliar, turun 68 persen dari Rp 89,52 miliar pada periode yang sama 2021. 

"Turunnya laba bersih tersebut terjadi karena penjualan perseroan turun 18 persen YoY menjadi Rp 411,35 miliar dari Rp 499,94 miliar pada periode sebelumnya," kata dia.

Selain itu, peningkatan biaya yang cukup signifikan sejak awal tahun juga terus menggerus laba Perseroan hingga kuartal ke III.







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment