- DPD GAMKI Kalteng Gelar Rakerda, Rumuskan Arah Kepengurusan Periode 2025-2028
- Imbau Warga Harus Tetap Waspada dan Utamakan Keselamatan
- BEM FEB UPR Tolak Kehadiran Polisi Sebagai Pengajar di Kampus
- Gunakan Dana Desa untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
- Kades Harus Inovatif dalam Membangun Desa
- Peringati HUT RI ke-80, LSR LPMT Kapuas Bagikan Sembako kepada Lansia Kurang Mampu
- Kenalkan Jurnalistik, PWI Kapuas Go to School ke SMKN 1 Kuala Kapuas
- Pemprov Kalteng Gelar Rakor, Bahas Langkah Konkret Perkuat PAD dan Tangani Isu Strategis Daerah
- Dalam semarak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi
- Banjir Bandang Hanyutkan 11 Rumah di Mandau Talawang, Warga Selamat Berkat Antisipasi Dini
Tahap Pertama, Pembangunan IKN Capai 71,47% dengan Investasi Tembus Rp47,5 Triliun
Tim Redaksi

Keterangan Gambar : Kepala Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono
potretkalteng.com - JAKARTA – Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN) Bambang Susantono menegaskan bahwa pembangunan IKN hingga kini terus menampakkan hasil signifikan. Pembangunan tahap 1 secara keseluruhan telah mencapai 71,47 persen dengan total investasi mencapai Rp47,5 triliun.
Kemajuan pembangunan tahap 1 antara lain, pembangunan bendungan Sepaku Semoi sudah mencapai 100 persen, pembangunan Sumbu Kebangsaan fase 1 telah mencapai 96,41 persen, dan pembangunan Istana Presiden beserta lapangan upacara mencapai 54,07 persen.
Baca Lainnya :
- Bambang Purwanto Minta Pemerintah Siapkan Sistem Pendidikan Yang Adaptif Terhadap Teknologi AI0
- Ukir Sejarah Baru, Bambang Purwanto Apresiasi Keberhasilan Timnas Indonesia Lolos Piala Asia 20230
- Wujudkan Good Governance, Bambang Purwanto Dorong Digitalisasi Pemerintahan di Indonesia 0
- Bambang Purwanto Dukung Langkah Pengangkatan 2,3 Juta Tenaga Honorer Jadi ASN di Awal Tahun 20240
- Bambang Purwanto Minta Pemerintah Tindak Tegas Pinjol Ilegal di Indonesia 0
"Semua pembangunan di IKN masih on the track, dan kalau kita mengacu pada undang-undang dan peraturan pemerintah yang menjadi dasar kami untuk bekerja maka pembangunan yang telah dicapai sudah melebihi target, dan pembangunan IKN ini merupakan bagian dari transformasi Indonesia menuju Indonesia Emas," kata Bambang saat memberikan keterangan pers di Forum Merdeka Barat 9 (FMB) di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Terhadap kemajuan dan perkembangan Pembangunan IKN, lanjutnya, dunia internasional bahkan memberikan dukungannya.
"Ada 13 badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan dukungan pembangunan IKN sesuai bidang keahlian tiap badan tersebut," tegas Bambang.
Hingga kini total investasi setelah dilakukan groundbreaking tahap 1-4 sudah mencapai Rp47,5 triliun.
"Investasi swasta tahap 1-4 ini adalah Rp35,9 triliun," kata Bambang.
Secara rinci, groundbreaking tahap 1 ini berhasil menjaring investasi sebesar Rp22,9 triliun dengan total 4 proyek. Sementara tahap 2 berhasil menjaring investasi sebesar Rp15,57 triliun, dengan total 9 proyek pembangunan. Kemudian groundbreaking tahap 3 mencatatkan investasi sebesar Rp4,78 triliun, dengan total 10 proyek pembangunan.
Sedangkan saat groundbreaking tahap 4 berhasil mencatatkan investasi sebesar Rp4,26 triliun, dengan total 11 proyek pembangunan.
"Dengan adanya groundbreaking tentu menunjukkan keseriusan kita kepada para investor dalam membangun Ibu Kota Nusantara," ujar Bambang.
Pada kesempatan tersebut, Bambang juga mengungkapkan keseriusan pemerintah menjadikan Penajem Paser Utara, lokasi utama IKN, sebagai kota yang tidak hanya layak huni, namun juga berkonsep pembangunan yang modern dan ramah lingkungan. Salah satu yang diseriusi pengembangannya adalah IKN sebagai sponge city atau kota busa.
“Dunia internasional mengapresiasi IKN dengan berbagai fitur moderen dan berstandar internasional,“ ujar Kepala OIKN, Bambang Susantono.
Konsep sponge city diperkenalkan pertama kali pada 2000 oleh arsitek asal Tiongkok, Kongjian Yu. Kota dengan konsep ini memanfaat sumber daya airnya dengan pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan.
Kota ini akan mampu menyerap, menyimpan, dan mengelola air hujan secara efektif, sehingga menjadi penting di era perubahan iklim.
Salah satu tujuannya adalah mengurangi risiko banjir, meningkatkan kualitas air, dan mempromosikan penggunaan sumber daya air yang bijaksana dalam lingkungan perkotaan.
“Kota dengan konsep ini hanya ada beberapa di dunia. Kita mengarah ke situ. Forest City juga jadi sesuatu yang baru yang akan kita lakukan di IKN. Ini tidak akan selesai dalam lima tahun jadi kita ingin membuat semuanya terukur. Jadi harus konsisten. Perencanaannya harus benar-benar kelas dunia,” ujar Bambang. (Red)
Press Release Menkominfo


Berita Utama
-
BEM FEB UPR Tolak Kehadiran Polisi Sebagai Pengajar di Kampus
BEM FEB UPR Tolak Kehadiran Polisi Sebagai Pengajar di Kampus
PALANGKA RAYA, POTRETKALTENG.COM – Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Palangkaraya (BEM FEB UPR) menyatakan penolakan terhadap kehadiran . . .
-
Imbau Warga Harus Tetap Waspada dan Utamakan Keselamatan
Imbau Warga Harus Tetap Waspada dan Utamakan Keselamatan
KUALA KURUN, POTRETKALTENG.COM - Intensitas hujan tinggi di wilayah Kabupaten Gumas menyebabkan sejumlah rumah di desa yang berada di pinggiran sungai terendam banjir, . . .
-
DPD GAMKI Kalteng Gelar Rakerda, Rumuskan Arah Kepengurusan Periode 2025-2028
DPD GAMKI Kalteng Gelar Rakerda, Rumuskan Arah Kepengurusan Periode 2025-2028
PALANGKA RAYA, POTRETKALTENG.COM — Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (DPD GAMKI) Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan Rapat Kerja Daerah . . .
-
Peringati HUT RI ke-80, LSR LPMT Kapuas Bagikan Sembako kepada Lansia Kurang Mampu
Peringati HUT RI ke-80, LSR LPMT Kapuas Bagikan Sembako kepada Lansia Kurang Mampu
KUALA KAPUAS , POTRETKALTENG.COM – Dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Swadaya . . .
-
Kades Harus Inovatif dalam Membangun Desa
Kades Harus Inovatif dalam Membangun Desa
KUALA KURUN, POTRETKALTENG.COM - Seluruh kepala desa (kades) yang ada di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) diminta untuk bekerja lebih inovatif, dalam mendorong terciptanya . . .
