Sinergi Lintas Sektor Wujudkan Gereja Ramah Anak, Kemenag Kalteng Dorong Rumah Ibadah Jadi Ruang Ama

Potret kalteng 31 Jul 2025, 20:15:28 WIB PEMPROV KALTENG
Sinergi Lintas Sektor Wujudkan Gereja Ramah Anak, Kemenag Kalteng Dorong Rumah Ibadah Jadi Ruang Ama

Keterangan Gambar : Linae saat memberikan paparan




PALANGKARAYA,

Baca Lainnya :

POTRETKALTENG.COM— Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2025, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan Sosialisasi Gereja Ramah Anak (GRA) pada Jumat, 18 Juli 2025, bertempat di Aula Kanwil Kemenag Provinsi Kalteng. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam mendorong sinergi lintas sektor untuk memperkuat perlindungan anak melalui pemanfaatan rumah ibadah sebagai ruang aman, inklusif, dan mendidik.


Mewakili Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, Pdt. Mimi, selaku Kepala Bidang Bimas Kristen menyampaikan bahwa Gereja Ramah Anak merupakan bagian dari upaya implementasi nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan dalam kehidupan beragama. Ia menekankan bahwa gereja tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang pengasuhan karakter anak secara menyeluruh.


“Anak-anak adalah subjek yang memiliki hak untuk didengar, dihargai, dan dilibatkan. Gereja harus hadir sebagai ruang yang mendukung tumbuh kembang mereka secara holistik,” ujar Pdt. Mimi.


Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas P3APPKB Provinsi Kalteng, Linae Victoria Aden, yang dalam paparannya menegaskan bahwa perlindungan anak merupakan mandat konstitusional dan bagian dari komitmen negara, sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 serta Konvensi Hak Anak.


Ia menyoroti pentingnya pemanfaatan rumah ibadah untuk membina anak-anak melalui kegiatan positif, edukatif, dan rekreatif.


“Yang dibutuhkan bukan rumah ibadah baru, melainkan pemanfaatan optimal rumah ibadah yang ada sebagai ruang aman bagi anak untuk berkegiatan, berkreasi, dan memperkuat nilai-nilai keimanan,” tegas Linae.


Dalam kesempatan tersebut, Linae juga memaparkan data kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kalimantan Tengah, serta penurunan angka perkawinan usia anak yang mencapai 9,89% pada 2024—turun 1,05% dibanding tahun sebelumnya. Penurunan ini disebut sebagai hasil dari berbagai intervensi kebijakan dan kerja kolaboratif antar pihak.


Sosialisasi juga menekankan pentingnya pengelolaan waktu luang anak agar lebih sehat dan produktif melalui aktivitas seni, budaya, dan keagamaan yang digelar di rumah ibadah. DP3APPKB mendorong gereja menjadi pusat kegiatan anak untuk menangkal berbagai tantangan modern seperti perundungan, kekerasan, dan dampak negatif teknologi.


Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan gereja dari berbagai aras di Kalimantan Tengah, baik secara langsung maupun daring, serta menghadirkan narasumber dari Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI, seperti Levina P. Nahumury (Kasubdit PUPB) dan Tim Gereja Ramah Anak. Para peserta menyambut antusias inisiatif ini dan menyatakan komitmennya untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip Gereja Ramah Anak di lingkungan masing-masing.(yin)



mmc kalteng







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment