Masyarakat Pelantaran Laporkan Hok Kim Dkk Atas Dugaan Penyerangan di Lahan Sawit
Tim Redaksi

Potret Kalteng 24 Feb 2023, 05:34:50 WIB Palangka Raya
Masyarakat Pelantaran Laporkan Hok Kim Dkk Atas Dugaan Penyerangan di Lahan Sawit

Keterangan Gambar : Kuasa Hukum, Ornela Monty saat mendampingi masyarakat melaporkan yang Hok Kim alias Acen ke SPKT Polda Kalimantan Tengah, Kamis (23/02).


Potretkalteng.com - PALANGKA RAYA - Buntut dari penyerangan sekolompok massa yang diduga bayaran oleh salah satu pihak dalam sangketa, Masyarakat Desa Pelantaran, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), melaporkan Hok Kim alias Acen Dkk ke Mapolda Kalteng, Kamis (23/02/2023). 

Terlapor Hokkim alias Acen ini dilaporkan masyarakat setempat sehubungan dengan terjadinya penyerangan dan aksi anarkis ratusan massa yang diduga ia pimpin di perkebunan kelapa sawit milik Alvin Laurence pada Rabu (8/2/2023)lalu.

Kuasa Hukum masyarakat Pelantaran, Ornela Monty menjelaskan penyerangan yang dilakukan Acen Dkk ini terjadi beberapa kali. Terutama ketika kedatangan ratusan massa yang hampir melakukan aksi pembacokan terhadap warga.

Baca Lainnya :

"Beruntung masyarakat yang pada saat itu diserang oleh mereka (Acen Dkk, red) menyelamatkan diri masuk ke dalam mobil. Beruntung insiden pembacokan kepada warga itu tak terjadi dan hanya menimbulkan kerusakan pada badan mobil akibat penyerangan," ungkap Ornela kepada awak media usai melapor di SPKT Polda Kalteng.

Tak cukup sampai disitu, warga juga melaporkan terlapir A.n Hartono yang diduga merupakan masa bayaran Acen yang melakukan penyerangan kepada masyarakat berselang dua hari setelah penyerangan pertama.

"Penyerangan itu disaksikan sendiri oleh pihak kepolisian dan pihak kepolisian yang melerainya," katanya.

Sehubungan dengan insiden tersebut, Masyarakat sebenarnya sudah melaporkan hal ini ke Polres Kotim namun waktu itu mereka menganggap kurang alat bukti.

Karena kurangnya alat bukti itu, dikatakan Ornela, pihaknya pun sempat mengajak kepolisian ke lokasi berhubung massa yang menyerang masih di lokasi. Namun nyatanya petugas menghindari hal tersebut.

"Kepolisian sepertinya menghindari itu (datang ke lokasi). Kita juga dianggap kurang alat bukti sehingga belum sempat ada penerimaan surat laporan dari kepolisian," ungkapnya.

Diketahui, masyarakat setempat khususnya yang bekerja di kebun sejauh ini sudah melalui beberapa proses dalam mencari keadilan dalam kasus penyerangan tersebut.  

Oleh karena itu, Ornela mewakili masyarakat setempat berharap kepolisian dapat benar-benar adil dalam menangani peristiwa tersebut terlebih yang kini telah dilaporkan ke Polda Kalteng. 

"Kita akan teguh sampai hal ini benar-benar ditindak secara langsung oleh kepolisian karena saya yakin masih banyak Polisi yang jujur dan menegakkan keadilan," pungkasnya. (Red)


RT







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment