Ketua DPW TBBR Kalteng Soroti Pelaksanaan FBIM, Usulkan Kategori Khusus untuk Adat Lokal

Potret Kalteng 27 Mei 2025, 11:32:41 WIB PEMPROV KALTENG
Ketua DPW TBBR Kalteng Soroti Pelaksanaan FBIM, Usulkan Kategori Khusus untuk Adat Lokal

Keterangan Gambar : Foto TBBR Kalteng


PALANGKA RAYA, POTRETKALTENG.COM – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) TBBR Kalimantan Tengah, Agusta Rachman, S.T., memberikan tanggapannya terkait pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang berlangsung baru-baru ini. Menurutnya, FBIM sebagai event tahunan patut diapresiasi karena telah menjadi wadah penting dalam memperkenalkan serta merayakan keberagaman budaya di Kalimantan Tengah.


Namun demikian, Agusta menilai bahwa ke depannya perlu ada pengelompokan yang lebih jelas dalam setiap rangkaian kegiatan. Ia mengusulkan agar penyelenggaraan FBIM dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori umum dan kategori khusus. Menurutnya, pembagian ini penting agar setiap unsur budaya mendapat ruang yang proporsional dan adil.

Baca Lainnya :


“Untuk kegiatan dengan skala nasional, seperti HUT RI atau event kebangsaan lainnya, bisa dimasukkan dalam kategori umum, di mana semua peserta dari berbagai latar belakang budaya bisa ikut serta,” jelas Agusta. “Namun untuk kegiatan yang bertujuan melestarikan budaya lokal, saya usulkan ada kategori khusus yang hanya diperuntukkan bagi masyarakat adat Kalimantan, khususnya Kalimantan Tengah.”


Agusta tidak menolak partisipasi budaya dari luar daerah, namun ia menegaskan bahwa keikutsertaan mereka dalam kategori khusus sebaiknya bersifat non-kompetitif, yaitu sebagai pelengkap atau hiburan. Hal ini, menurutnya, penting untuk menjaga marwah dan jati diri budaya asli Kalimantan Tengah agar tidak tergerus dalam persaingan yang tidak seimbang.


Ia juga menyoroti hasil lomba karnaval pada FBIM sebelumnya, di mana peserta yang menampilkan adat dari luar daerah Kalimantan Tengah mendominasi posisi juara. “Secara kasat mata, peserta dari dengan menampilkan adat luar memang tampil dengan kostum yang bagus dan unik. Tapi yang menjadi perhatian, kenapa semua juara justru dari luar? Ini harus menjadi evaluasi agar adat istiadat kita tidak kehilangan jati diri hanya karena sistem penilaian yang tidak tepat,” tegasnya.


Agusta berharap, ke depan FBIM tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat identitas budaya lokal dan membangun kebanggaan masyarakat adat Kalimantan Tengah terhadap warisan budayanya.


RH







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment