- Dinkes Barito Timur Resmikan SIREKAT, Sistem yang Dorong Keterbukaan Anggaran Puskesmas
- M. Zainal Kukuhkan Pengurus PWI Barito Timur Masa Bhakti 2025–2028
- Tandak Intan Perkuat Iman Umat, Bupati Yamin Tekankan Pentingnya Identitas Hindu Kaharingan
- Bupati Yamin Resmi Membuka Kejuaraan Bulutangkis Barito Timur Super Championship 2025
- Sinkronkan Data Jaminan Kesehatan, Pemkab Bartim Bersama BPJS Gelar Rekonsiliasi November 2025
- Peringati Hari Pahlawan, Goweser Puang Gere 4 Barito Timur Tempuh Rute Ekstrem 30 KM
- Alokasi Belanja Daerah 2026 Tembus Rp2,57 Triliun, Bupati Kapuas Harapkan Dampaknya Terasa ke Masyar
- DP3APPKB Kapuas Gelar Rakor Data Terpilah Gender dan Anak Digelar
- Tingkatkan Ketahanan Pangan, Desa Tewai Baru Luncurkan Program Penanaman Jagung Hibrida
- DPRD Kalteng Targetkan Raperda MBLB Rampung Sebelum Tutup Tahun
Guru Edukasi Peserta Didik Hindari Pernikahan Dini untuk Cegah Stunting

Keterangan Gambar : FOTO : Anggota DPRD Kabupaten Gunung Mas Cici Susilawati
Baca Lainnya :
- Perhatikan Program Bersifat Pelayanan Masyarakat0
- Eksekutif dan Legislatif Harus Turun ke Lapangan0
- Fraksi PDIP Beri Masukan Terhadap Enam Program Tambun Bungai0
- Peserta Didik Manfaatkan Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis0
- Perangkat Daerah Tidak Penuhi Target PAD Harus Dievaluasi0
KUALA KURUN, POTRETKALTENG.COM - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Cici Susilawati mengajak para guru di daerah ini, untuk turut aktif dalam melakukan pencegahan stunting.
"Guru dapat melakukan upaya mencegah stunting dengan aktif memberikan edukasi kepada peserta didik. Salah satunya untuk tidak menikah pada usia anak atau menikah dini," ucap Cici, Kamis, 24 Juli 2025.
Dia mengatakan, pernikahan usia dini bukan hanya berdampak pada pendidikan anak, tetapi juga pada kesehatan generasi berikutnya. Bayi yang lahir dari ibu yang masih terlalu muda, akan berisiko tinggi mengalami stunting.
"Pernikahan pada usia anak dapat meningkatkan risiko perempuan atau ibu melahirkan bayi dengan kondisi stunting," tegas Politikus Partai Demokrat ini.
Dalam proses belajar mengajar, lanjut dia, para guru bisa sesekali memasukkan materi mengenai upaya pencegahan stunting, dengan cara menghindari pernikahan dini beserta dampaknya di masa yang akan datang.
"Dengan demikian, peserta didik menjadi paham terkait dampak pernikahan dini serta mereka bisa menghindarinya untuk mencegah stunting," jelasnya.
Selain guru, para orang tua juga harus lebih proaktif mencegah pernikahan usia dini. Jangan biarkan anak menikah pada masih muda. Banyak dampak negatif pernikahan usia dini, yaitu rentan mengalami masalah karena pengendalian emosi masih belum stabil yang berujung perceraian, berdampak pada kesehatan, psikologis, dan sosial.
"Kami minta setiap orang tua harus dapat menilai apakah anak itu sudah layak untuk menikah atau belum. Dengan menghindari pernikahan dini, angka stunting bisa terus turun sehingga menghasilkan generasi muda serta SDM unggul," terangnya.
Dia menuturkan, daripada menikah di usia dini, lebih baik mengikuti berbagai kegiatan positif yang dapat mengasah kemampuan dan baik untuk masa depan, seperti kegiatan olahraga, kesenian dan lainnya.
"Saya ingin seluruh peserta didik agar tidak menikah di usia dini. Lebih baik fokus dalam menggapai cita-cita dan masa depan," ujarnya.
Untuk mencegah pernikahan usia dini, tambah dia, perlu keseriusan lebih dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat. Sekarang ini, memang sudah ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pencegahan Perkawinan Pada Usia Anak.
"Kami berharap perda itu mampu meminimalisirkan angka pernikahan usia dini di tahun mendatang," tandasnya. (Red)
Berita Utama
-
Tingkatkan Ketahanan Pangan, Desa Tewai Baru Luncurkan Program Penanaman Jagung Hibrida
Tingkatkan Ketahanan Pangan, Desa Tewai Baru Luncurkan Program Penanaman Jagung Hibrida
TEWAI BARU, POTRETKALTE.COM- Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) HATANTIRING BERSAMA TEWAI BARU, Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional dan mewujudkan . . .
-
DP3APPKB Kapuas Gelar Rakor Data Terpilah Gender dan Anak Digelar
DP3APPKB Kapuas Gelar Rakor Data Terpilah Gender dan Anak Digelar
Kuala Kapuas, POTRETKALTENG.COM - Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan . . .
-
Alokasi Belanja Daerah 2026 Tembus Rp2,57 Triliun, Bupati Kapuas Harapkan Dampaknya Terasa ke Masyar
Alokasi Belanja Daerah 2026 Tembus Rp2,57 Triliun, Bupati Kapuas Harapkan Dampaknya Terasa ke Masyar
Kuala Kapuas, POTRETKALTENG.COM – Pemerintah Kabupaten Kapuas mengalokasikan Rp2,574 triliun lebih belanja daerah di tahun anggaran 2026. Bupati Kapuas HM Wiyatno . . .
-
Peringati Hari Pahlawan, Goweser Puang Gere 4 Barito Timur Tempuh Rute Ekstrem 30 KM
Peringati Hari Pahlawan, Goweser Puang Gere 4 Barito Timur Tempuh Rute Ekstrem 30 KM
TAMIANG LAYANG — Masyarakat Barito Timur bersama ratusan goweser dari berbagai wilayah Kalimantan memadati halaman Kantor Bupati Barito Timur pada Minggu pagi, 9 . . .
-
Bupati Yamin Resmi Membuka Kejuaraan Bulutangkis Barito Timur Super Championship 2025
Bupati Yamin Resmi Membuka Kejuaraan Bulutangkis Barito Timur Super Championship 2025
TAMIANG LAYANG — Bupati Barito Timur M. Yamin bersama Wakil Bupati Adi Mula Nakalelo resmi membuka Bupati Barito Timur Super Championship 2025 di GOR Jalan Nansarunai, . . .














