- Wakil Bupati Kapuas Apresiasi Kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak Mata Gratis
- Cafe Meet Up Resmi Dibuka, Dukung Pertumbuhan UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Pembagunan SPPG Diharapkan Mengoptimalkan Pelayanan ke Ibu Hamil, balita, dan kelompok Rentan
- Wakil Bupati Kapuas Buka Turnamen Bola Voli Laskar TBN Cup II 2025 di Handel Tabalien
- Perkuat Ketahanan Pangan Daerah, Kadis TPHP Kalteng Pimpin Rakor Percepatan Tambah Tanam Tahun 2025
- Satpol PP Kalteng Amankan Aksi Damai Aliansi TAM Jilid II, Tegaskan Komitmen Jaga Ketertiban dan Ase
- Satpol PP Kalteng Amankan Aksi Damai Evaluasi 100 Hari Kinerja Gubernur dengan Pendekatan Humanis da
- DLH Kalteng Gandeng Kementerian LHK Kembangkan SDM Lingkungan, Perluas Akses Pelatihan Digital dan I
- BNPB dan BPBD Kalteng Perkuat Sinergi Nasional untuk Antisipasi Karhutla 2025
- Biro Organisasi Kalteng Gelar Sosialisasi Budaya Kerja ASN BerAKHLAK, Dorong Profesionalisme dan Pel
Dikki Akhmar: Partai Politik Menyimpang, Demokrasi di Indonesia Terancam

Keterangan Gambar : Keterangan Foto: Dikki Akhmar, S.Si., M.M (kanan), Anggota Dewan Pakar DPP PKS dan Rocky Gerung (kiri), pengamat politik.
JAKARTA - Beberapa waktu terakhir, situasi politik di tanah air menghadapi sejumlah tantangan besar. Bukan hanya soal kondisi politik yang memanas, namun juga soal krisis ideologi yang melanda partai politik di Indonesia.
Menurut Dikki Akhmar, Anggota Dewan Pakar dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), kondisi partai politik saat ini sangat mengkhawatirkan. Partai politik dinilai telah jauh menyimpang dari ideologi yang seharusnya menjadi landasan perjuangannya.
Baca Lainnya :
- Pj Walikota Tekankan Optimalisasi Sumber Daya Perikanan untuk Kesejahteraan Masyarakat0
- Pemko Palangka Raya Serahkan Bantuan Sarana dan Prasarana Pengolahan Ikan0
- Satpol PP Kota Palangka Raya Tertibkan Aktivitas Pengamen0
- Pj Wali Kota Apresiasi Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah0
- Dinas Perikanan Ajak UMKM Tingkatkan Kualitas Produk Perikanan Lokal0
Dikki Akhmar merasa sangat khawatir jika ideologi yang seharusnya menjadi pemandu arah perjuangan partai politik justru telah tereduksi menjadi sekedar alat untuk meraih dan mempertahankan kekuasaan. Sehingga menurutnya, peran partai politik sebagai salah satu pilar penjaga demokrasi akan sangat diragukan dan esensi dari demokrasi itu sendiri nantinya menjadi terancam.
Dalam sistem demokrasi lanjutnya, partai politik harusnya bukan hanya menjadi alat untuk meraih kekuasaan, tetapi juga menjadi sarana membentuk kebijakan yang mencerminkan kehendak rakyat. Namun hal itu kini berbanding terbalik. Partai politik justru lebih fokus pada kepentingan jangka pendek, seperti upaya untuk mempertahankan kekuasaan ataupun sekedar mencari bagian dari kue kekuasaan.
"Situasi politik saat ini, semua partai sudah terlepas dari ideologi partainya. Sebagian dari mereka tersandera kasus korupsi, sehingga mereka hanya berupaya untuk menyelamatkan diri sendiri. Sebagian yang lainnya tersandera hasrat dan keinginan untuk terus berkuasa, sehingga menghalalkan segala cara untuk dapat mewujudkannya," ungkap Dikki Akhmar.
Dikki Akhmar juga khawatir jika kesenjangan pendidikan di Indonesia turut berkontribusi besar dalam memperparah kondisi yang ada. Konsep one man one vote yang menurutnya menempatkan setiap orang pada kondisi yang memiliki suara dan kedudukan yang sama, justru menjadi tidak berguna ketika para pemimpin atau elit politiknya tidak memiliki komitmen kuat untuk menjaga norma, tradisi, etika, dan standar moral yang tinggi dalam berdemokrasi.
Menurut Dikki Akhmar, diperlukan suatu pembelajaran dan pematangan berdemokrasi yang berlangsung secara konsisten. Baik melalui peningkatan pendidikan politik bagi rakyat, ataupun penyehatan dan pemugaran partai politik. Jika dalam kondisi lain masih muncul pesimistis untuk melewati semuanya, maka diperlukan sebuah krisis untuk menciptakan ruang baru bagi demokrasi di masa depan.
"Mungkin, kita perlu menghadapi krisis yang lebih parah sebelum muncul kesadaran yang kolektif untuk memperbaiki semua ini. Maka biarkan demokrasi di Indonesia ini hancur sehancur-hancurnya, sehingga pada akhirnya tidak ada lagi yang bisa dihancurkan. Saat itulah, saya percaya, kita akan mulai berpikir untuk membangun kembali demokrasi dengan cara yang lebih baik dan benar," tegas Dikki Akhmar.
Reporter: Aris Kurnia Hikmawan
Editor: Aris Kurnia Hikmawan


Berita Utama
-
Pembagunan SPPG Diharapkan Mengoptimalkan Pelayanan ke Ibu Hamil, balita, dan kelompok Rentan
Pembagunan SPPG Diharapkan Mengoptimalkan Pelayanan ke Ibu Hamil, balita, dan kelompok Rentan
Kuala Kapuas, POTRETKALTENG.COM – Bupati Kapuas HM Wiyatno menghadiri sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembagunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) . . .
-
Cafe Meet Up Resmi Dibuka, Dukung Pertumbuhan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Cafe Meet Up Resmi Dibuka, Dukung Pertumbuhan UMKM dan Ekonomi Kreatif
Kapuas, POTRETKALTENG.COM – Bupati Kapuas, H.M. Wiyatno, didampingi oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas Hj. Siti Saniah Wiyatno menghadiri acara peresmian Meet Up Cafe . . .
-
Satpol PP Kalteng Tangani Dua Remaja Bersenjata Tajam, Diduga Alami Gangguan Jiwa Akibat Penyalahgun
Satpol PP Kalteng Tangani Dua Remaja Bersenjata Tajam, Diduga Alami Gangguan Jiwa Akibat Penyalahgun
PALANGKARAYA,POTRETKALTENG.COM — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Tengah kembali menunjukkan komitmen dan respons cepat dalam menjaga . . .
-
Wakil Bupati Kapuas Apresiasi Kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak Mata Gratis
Wakil Bupati Kapuas Apresiasi Kegiatan Bakti Sosial Operasi Katarak Mata Gratis
Kuala Kapuas, POTRETKALTENG.COM – Wakil Bupati Kapuas, Dodo, S.P., mewakili Bupati Kapuas, menghadiri kegiatan Ramah Tamah dalam rangka Bakti Sosial Operasi Katarak . . .
-
Biro Organisasi Kalteng Gelar Sosialisasi Budaya Kerja ASN BerAKHLAK, Dorong Profesionalisme dan Pel
Biro Organisasi Kalteng Gelar Sosialisasi Budaya Kerja ASN BerAKHLAK, Dorong Profesionalisme dan Pel
PALANGKARAYA,POTRETKALTENG.COM— Dalam rangka memperkuat budaya kerja di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Biro Organisasi menggelar kegiatan . . .
