Tercatat 99 Kasus Karhutla Sepanjang 2024: Upaya Penanganan dan Pencegahan Ditingkatkan

Potret Kalteng 10 Sep 2024, 14:40:42 WIB Palangka Raya
Tercatat 99 Kasus Karhutla Sepanjang 2024: Upaya Penanganan dan Pencegahan Ditingkatkan

Potretkalteng.com - Palangka Raya –Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mencatat sebanyak 99 kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang 2024. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan kewaspadaan di kalangan masyarakat serta pemerintah dalam menangani isu kebakaran yang kerap melanda daerah ini.


Plt.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Tengah,mengungkapkan bahwa dari total 99 kasus yang tercatat, sebagian besar terjadi di wilayah hutan gambut yang memang rentan terhadap kebakaran, diantaranya kecamatan Jekan raya mencatat kasus terbanyak dengan jumlah 68 kejadian. Kecamatan sabangau menyusul dengan 18 kasus, diikuti kecamatan Pahandut sebanyak 9 kasus, dilanjutkan kecamatan bukit batu 3 kasus. Sementara itu kecamatan Rakumpit tidak ada kejadian karhutla. “Kami terus berupaya untuk menangani karhutla ini dengan cepat dan efektif. Namun, diperlukan dukungan dari semua pihak untuk mencegah terjadinya kebakaran,” jelasnya.

Baca Lainnya :


Sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah kasus karhutla, Pemprov Kalteng telah melakukan berbagai langkah pencegahan, termasuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuka lahan dengan cara membakar. “Kami berusaha mengedukasi masyarakat agar mereka memahami risiko dan dampak dari karhutla, baik bagi lingkungan maupun kesehatan,” tambahnya.


BPBD juga menggandeng instansi terkait untuk meningkatkan patroli di daerah rawan kebakaran. “Patroli rutin sangat penting untuk mendeteksi dini potensi kebakaran. Dengan adanya tim yang siaga, kami harap kebakaran dapat segera ditangani sebelum meluas,” ungkap Kepala BPBD.


Meski upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Perubahan cuaca yang ekstrem dan kebiasaan sebagian masyarakat yang masih menggunakan metode pembakaran untuk membuka lahan menjadi faktor penyebab karhutla. “Kita perlu bersama-sama mencari solusi untuk mengurangi kebiasaan ini, termasuk memberikan alternatif cara bertani yang lebih ramah lingkungan,” tegasnya.


Selain itu, dampak dari karhutla yang berulang juga berdampak pada kesehatan masyarakat. Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, terutama bagi anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu, Pemprov Kalteng mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan menghindari aktivitas di luar ruangan saat terjadi kebakaran.


Untuk memperkuat upaya penanganan karhutla, Pemprov Kalteng mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi. “Kami mengajak masyarakat untuk melaporkan jika melihat tanda-tanda kebakaran atau aktivitas yang mencurigakan di sekitar mereka. Kesadaran masyarakat sangat penting dalam upaya penanganan karhutla,” kata Kepala BPBD.


Pemerintah juga berencana untuk menjalin kerja sama dengan lembaga swasta dan organisasi non-pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan pengawasan terhadap karhutla. “Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita bisa lebih efektif dalam mengatasi masalah ini,” ungkapnya.


---


Dengan meningkatnya kasus karhutla, kesadaran akan perlunya penanganan dan pencegahan menjadi semakin penting. Mari kita dukung upaya pemerintah dan berpartisipasi dalam menjaga lingkungan. Untuk informasi lebih lanjut tentang perkembangan kebakaran hutan dan lahan serta kebijakan pemerintah, kunjungi PotretKalteng.com. Bersama, kita jaga Kalimantan Tengah agar tetap lestari!








+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment