Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022
Oleh : Tim redaksi

Potret Kalteng 18 Agu 2022, 19:44:39 WIB Pemerintahan
Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2022

Keterangan Gambar : Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran ketika menghadiri Rapat Koordinasi Nasional


Potretkalteng.com  - Palangka Raya – Gubernur Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) H. Sugianto Sabran menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi tahun 2022 bertemakan “Sinergi untuk Stabilisasi Harga dan Ketahanan Pangan Nasional”. Rakornas digelar secara hybrid, dihadiri secara virtual oleh Gubernur Kalteng dari Aula Serba Guna, Rumah Jabatan Gubernur Kalteng, Kamis (18/8/2022).

Rakornas dibuka secara resmi oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta. Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo serta seluruh anggota TPIP.

Presiden Joko Widodo dalam arahannya menyampaikan bahwa sampai saat ini seluruh Negara termasuk Negara Indonesia sedang menghadapi situasi yang sangat sulit.

Baca Lainnya :

“Sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa situasi yang kita hadapi adalah situasi yang tidak mudah. Dunia menghadapi situasi yang sangat sulit. Semua Negara menghadapi situasi yang sangat-sangat sulit. Dimulai dari pandemi COVID-19 yang belum pulih dan beberapa Negara masih berhadapan pada angka yang tinggi. Kemudian muncul krisis pangan, energi, keuangan, hal inilah yang saya sebut dengan keadaan yang sangat sulit”, tutur Presiden Joko Widodo.

Joko Widodo menekankan oleh sebab itu, agar tidak bekerja standar.

“Saya meminta bupati, wali kota dan gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan TPID dan TPIP”, imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan, bahwa realisasi serapan APBD per Agustus baru 39,3 persen atau baru Rp 472 T.

Presiden meminta kepada Kepala Daerah harus bekerja lebih keras agar inflasi bisa diturunkan ke bawah level 5 persen. Inflasi penting karena menyangkut perut orang banyak.

"Provinsi harus tahu posisi inflasi berapa, angka amannya berapa. Nanti saya ke daerah jangan gelagapan ditanya gak ngerti," pungkasnya.(red)







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment