Bambang Purwanto Minta Pemerintah Lebih Serius Tangani Kasus Perburuan dan Perdagangan Satwa Liar
Tim Redaksi

Potret Kalteng 16 Jan 2024, 20:07:07 WIB Nasional
Bambang Purwanto Minta Pemerintah Lebih Serius Tangani Kasus Perburuan dan Perdagangan Satwa Liar

Keterangan Gambar : Penampakan seekor Gajah Sumatra bernama Rahman, binaan Balai TNTN di Provinsi Riau, yang mati diduga diracun dan telah diambil gadingnya pada hari Rabu, 10 Januari 2024 kemarin.


Potretkalteng.com - JAKARTA - Bambang Purwanto, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrat dapil Kalimantan Tengah, meminta pemerintah untuk lebih tegas dan serius dalam menangani kasus perburuan dan perdagangan satwa liar di Indonesia.


Bambang Purwanto menjelaskan jika permintaan pasar yang terus meningkat, keuntungan yang fantastis, dan vonis hukuman yang tidak menimbulkan efek jera dan rasa takut, membuat aktivitas ilegal tersebut masih terus berlanjut.

Baca Lainnya :


"Saya juga sangat menyayangkan kasus kematian gajah sumatra di Riau pada tanggal 10 Januari kemarin, yang diduga mati diracun dan akhirnya diambil gadingnya. Belum lagi kasus penyelundupan 226 anjing di truk yang sempat viral kemarin, yang bahkan sudah puluhan tahun terjadi. Hal ini tidak dapat dibiarkan, karena dapat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati di tanah air," ujarnya pada Selasa, 16 Januari 2024.


Bambang Purwanto menambahkan jika perdagangan satwa liar merupakan salah satu aktivitas kriminal terbesar di dunia, dengan transaksi di pasar gelap mencapai 20 miliar dollar atau 311 triliun rupiah. Menurutnya diperlukan langkah yang strategis dan upaya kolaboratif dalam pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar. 


"Konflik antara manusia dan satwa liar masih terjadi di berbagai daerah, ini disebabkan aktivitas manusia yang merusak atau juga mengganggu habibat mereka. Makanya selain penegakan supremasi hukum, perlu juga edukasi dan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati, terutama untuk mencegah penurunan populasi satwa liar, kerusakan alam, dan bahkan ancaman terhadap spesies yang terancam punah," tutupnya.


Reporter: Aris Kurnia Hikmawan







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment