- Mendekati Natal dan Tahun Baru, Syauqie ingatkan Operator Transportasi Jaga Kualitas Pelayanan
- Plt Karo Kesra Kalteng Buka Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Melalui Wirausaha
- BPBPK Prov. Kalteng Gelar Rakor Evaluasi Pengendalian Karhutla 2024
- Kurnedi Laporkan Oknum Polisi TM Yang Diduga Tipu 300 Juta Dengan Modus Janjikan Loloskan Anaknya Ja
- Tokoh Muda dan Cendikiawan Kristen Mendukung Fairid-Naparin
- RELASI PRABOWO GIBRAN KOTA PALANGKA RAYA DEKLARASI FAIRID-ZAINI
- Berkesan, Aksi Spesial Dekan Fakultas Hukum UPR di Job Fair 2024
- FH UPR Sukses Menggelar Job Fair 2024 di Lapangan Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya
- Relawan Koyem-SHD Optimis Menang di Pilgub Kalteng 2024
- Masa Depan Barito Utara di Tangan AGI, Pemuda Yang Tampil Memukau dalam Debat Pilkada Barito Utara
Eksistensi Minuman Khas Batak (Tuak) Menyebar Luas Di Nusantara Termasuk Kota Cantik Palangkaraya
Oleh : Aticca Lovie Aillen Sitanggang Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya
Potretkalteng.com – Palangka Raya – Opini. Tuak merupakan minuman beralkohol yang kerap dijumpai di Sumatra Utara, khususnya Toba dan Tapanuli. Masyarakat setempat biasanya mewajibkan minuman ini di setiap acara adat Batak, acara kekeluargaan, maupun dijual di warung-warung orang Batak. Tuak juga biasa dijadikan sebagai jamuan kepada tamu.Namun tidak hanya di sumatera utara saja kini tuak sudah menyebar luas ke seluruh penjuru Nusantara termasuk kota Palangkaraya. Banyaknya penduduk batak di daerah Palangkaraya mungkin menjadi asal mula hadirnya Tuak di kota cantik ini.
Tuak adalah sejenis minuman yang mengandung alkohol hasil dari proses fermentasi nira(air pohon tuak/enau). Air nira sebenarnya rasanya manis namun setelah diproses menjadi Tuak rasanya berubah menjadi pahit.Tuak, dalam proses pembuatanya dicampur dengan raru (dalam daerah batak raru berarti sejenis kulit pepohonan) untuk memunculkan cita rasa pahit. Kadar alkohol dalam tuak berbeda-beda tergantung daerah pembuatannya dan banyaknya raru yang digunakan.
‘’Tuak Bagot’’demikian sering disebut dalam bahasa sehari-hari orang batak selain nikmat ternyata juga menjanjikan.Dikatakan menjanjikan karena banyak orang-orang batak berhasil menjadi pengusaha berkat Tuak Bagod,dengan membuka lapo tuak(warung/café tuak).Minuman local ini tidak pernah terlepas dari kehidupan orang batak,dalam acara-acara adat batak selalu disediakan tuak bagot sebagai pelengkap hidangan. Penikmat tauk sendiri ternyata beragam mulai dari kalangan muda hingga tua.
Baca Lainnya :
- Kelabui Petugas, IRT Asal Manuhing Simpan Narkotika di Alat Vitalnya0
- Pembahasan mengenai Perlindungan Hukum bagi Korban penipuan media elektronik0
- Pemprov Kalteng Catatkan Rekor Muri Tradisi Mangenta Terbanyak0
- Palangkaraya Raih Juara 1 Lomba Kreasi Tari Daerah Dalam Festival Budaya Isen Mulang0
- Tingkatkan Nilai UMKM, HIPMI Kota Palangkaraya Gelar Program Pelatihan0
Di kota Palangkaraya sendiri jika ingin meminum minuman khas batak ini bisa di kita temui di Jalan Yos Sudarso Ujung di Café Nauli yang didirikan langsung oleh orang Batak bermarga Siburian.Pak Siburian menjadi contoh suksesnya orang batak dengan berbisnis tuak bagot.Di café nauli sendiri menyediakan tempat karoke khusus orang batak. Dalam tradisi batak bernyanyi dengan tegukan tuak adalah hal yang wajar.Tidak lengkap rasanya bernyanyi tanpa meminum tuak bagot ini.
Mengutip dari kompas, meski mengandung alkohol, tuak ternyata dipercaya memiliki manfaat bagi kesehatan. Pasalnya, tuak mengandung antioksidan dan vitamin C. Selain itu, tuak juga diklaim mampu mengatasi penyakit ginjal dan dapat menyegarkan tubuh. Kadar alkohol tuak, menurut penelitian para ahli, tak sekuat bir dan anggur, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan memberikan efek yang menenangkan saraf sentral. Namun jika berlebihan, minuman keras ini dapat menyebabkan mabuk dan mengakibatkan hilangnya kontrol diri.
Walaupun tuak berbeda dengan arak tetapi tuak juga termasuk dalam daftar minuman yang haram.Tuak disebut haram karena memiliki kandungan alkohol, bahkan memiliki sifat memabukkan jika diminum berlebihan. Tuak yang dihasilkan dari hasil fermentasi ini dapat langsung dikonsumsi atau disimpan dengan lama waktu penyimpanan tidak lebih dari tiga hari.
Berita Utama
-
Mendekati Natal dan Tahun Baru, Syauqie ingatkan Operator Transportasi Jaga Kualitas Pelayanan
Mendekati Natal dan Tahun Baru, Syauqie ingatkan Operator Transportasi Jaga Kualitas Pelayanan
BATAM, POTRETKALTENG.COM - Dalam Rangka meninjau kesiapan infrastruktur dan transportasi Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan . . .
-
RELASI PRABOWO GIBRAN KOTA PALANGKA RAYA DEKLARASI FAIRID-ZAINI
RELASI PRABOWO GIBRAN KOTA PALANGKA RAYA DEKLARASI FAIRID-ZAINI
PALANGKA RAYA, POTRETKALTENG.COM - Relawan Lentera Kasih (RELASI) Prabowo Gibran Kota Palangkaraya mengadakan diskusi dan deklarasi pasangan calon Walikota dan Wakil . . .
-
Tokoh Muda dan Cendikiawan Kristen Mendukung Fairid-Naparin
Tokoh Muda dan Cendikiawan Kristen Mendukung Fairid-Naparin
PALANGKA RAYA, POTRETKALTENG.COM - Pemuda, tokoh dan cendikiawan Kristen kota Palangkaraya mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Relawan Lentera Kasih . . .
-
Kurnedi Laporkan Oknum Polisi TM Yang Diduga Tipu 300 Juta Dengan Modus Janjikan Loloskan Anaknya Ja
Kurnedi Laporkan Oknum Polisi TM Yang Diduga Tipu 300 Juta Dengan Modus Janjikan Loloskan Anaknya Ja
PALANGKA RAYA,POTRETKALTENG.COM - Kurnedi Seorang warga Petak Bahandang didampingi kuasa hukumnya mendatangi Polda Kalteng pada Kamis 21 November 2024 . . .
-
Plt Karo Kesra Kalteng Buka Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Melalui Wirausaha
Plt Karo Kesra Kalteng Buka Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Melalui Wirausaha
PALANGKARAYA,POTRETKALTENG.com– Plt. Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Pahruka, membuka secara resmi kegiatan Fasilitasi . . .