Museum Balanga Gelar Ritual Mamapas Manyadingen Ramu untuk Pelestarian Koleksi Budaya

Potret Kalteng 29 Nov 2024, 17:33:25 WIB PEMPROV KALTENG
Museum Balanga Gelar Ritual Mamapas Manyadingen Ramu untuk Pelestarian Koleksi Budaya

Keterangan Gambar : Basir melaksanakan ritual Mamapas Manyadingen Ramu


PALANGKARAYA,

POTRETKALTENG.com – Sebagai bagian dari upaya pelestarian kebudayaan, Museum Balanga Kalimantan Tengah kembali menggelar Ritual Mamapas Manyadingen Ramu, yang berlangsung pada Sabtu, 23 November 2024. Kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan selama 15 tahun ini diadakan di Gedung Perpustakaan UPT Museum Balanga dan dilanjutkan dengan serangkaian acara di Gedung Ruang Pamer Etnografi, Ruang Pamer Tjilik Riwut, serta Gudang Penyimpanan Koleksi.


Baca Lainnya :

Ritual Mamapas Manyadingen Ramu terdiri dari tiga hari kegiatan yang dimulai dengan Mamapas Ramu dan Manarung Sahur Parapah pada hari pertama. Pada hari kedua, dilaksanakan kegiatan pemotongan hewan kurban, menyucikan koleksi museum (Manyadingen Ramu), serta ritual Marawei Sahur dan Ngarunya Sahur. Kegiatan ditutup pada hari ketiga dengan penanaman kepala hewan kurban dan Pabuli Sangiang. Ritual ini dipimpin oleh tujuh Basir (rohaniawan) Hindu Kaharingan yang bertugas memimpin upacara keagamaan.


Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa tujuan utama dari ritual ini adalah untuk membersihkan dan menyucikan benda-benda koleksi Museum Balanga yang memiliki nilai magis dan sakral bagi masyarakat Dayak. Koleksi-koleksi tersebut, seperti mandau, tombak, balanga, dan berbagai benda budaya lainnya, dianggap memiliki kekuatan spiritual yang perlu dijaga agar tidak memberikan pengaruh buruk kepada pengunjung museum.


“Melalui kegiatan Ritual Mamapas Manyadingen Ramu ini, kami berharap tidak hanya benda-benda koleksi yang disucikan, tetapi juga pengunjung dan pegawai museum dapat terhindar dari pengaruh hal-hal mistis. Museum Balanga sebagai destinasi wisata edukasi harus memberikan pengalaman terbaik bagi setiap pengunjungnya,” kata Adiah.


Adiah juga menekankan bahwa ritual ini merupakan bagian dari pelestarian kebudayaan yang sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Ritual-ritual seperti ini sangat penting untuk dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang, agar nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Dayak Kalimantan Tengah tetap hidup.


“Pelaksanaan ritual ini adalah salah satu bentuk kontribusi pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam mendukung pelestarian budaya, meningkatkan literasi budaya, dan memperkenalkan kekayaan budaya daerah kepada masyarakat luas,” tambah Adiah.


Kegiatan Ritual Mamapas Manyadingen Ramu diharapkan tidak hanya memperkuat nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Dayak, tetapi juga semakin memperkenalkan Museum Balanga sebagai pusat pelestarian dan edukasi kebudayaan di Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan ini, diharapkan lebih banyak orang, baik dari dalam maupun luar daerah, dapat mengapresiasi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kalimantan Tengah dan menjadikannya sebagai warisan yang berharga untuk masa depan.(yin)



mmc kalteng







+ Indexs Berita

Berita Utama

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment